Di era sosial media seperti sekarang, kita sering dicekoki standar hidup "ideal" — badan langsing, rumah estetik, anak-anak serba teratur, suami romantis, dan hidup yang selalu tampak bahagia. Tapi, yuk kita jujur. Hidup itu bukan feed Instagram.
Nah, di tengah tekanan itu semua, muncul satu hal penting yang sering dilupakan: self-love alias mencintai diri sendiri. Tapi... banyak juga yang masih salah kaprah. Katanya, self-love itu egois, mentingin diri sendiri, dan lupa keluarga. Benarkah?
Self-Love Beda dengan Selfish
Self-love bukan berarti cuek sama anak, suami, atau orang tua. Self-love itu artinya kita cukup menyayangi diri sendiri supaya nggak kelelahan terus, nggak meledak emosinya, dan tetap bisa hadir utuh untuk orang yang kita cintai.
Contoh: tidur cukup, makan yang bergizi, meluangkan waktu untuk hobi, atau sekadar ngopi tenang 10 menit sebelum anak bangun. Itu bukan kemewahan. Itu kebutuhan.
Tantangan di Era Sosmed
Sosmed bisa jadi sumber inspirasi, tapi juga tekanan. Scroll-scroll, eh, kok semua orang terlihat "lebih"? Lebih rapi, lebih bahagia, lebih kaya, lebih segalanya. Lama-lama kita jadi lupa menghargai diri sendiri.
Tipsnya?
✅ Ingat: postingan orang lain itu highlight, bukan behind the scene.
✅ Follow akun-akun yang bikin kamu semangat, bukan minder.
✅ Batasi waktu di sosmed — mental kita juga butuh istirahat.
Cara Praktis Menerapkan Self-Love
-
Kenali Batasan Diri
Berani bilang "nggak" itu bagian dari cinta diri. Kalau capek, bilang. Kalau butuh bantuan, minta. Jangan memaksakan diri jadi superwoman tiap hari. -
Hargai Usaha, Bukan Hasil
Nggak semua hal harus sempurna. Yang penting kamu sudah berusaha. Nasi kadang keasinan? Gak apa. Anak belum bisa baca cepat? Peluk aja dulu. Kamu sudah hebat kok. -
Waktu untuk Diri Sendiri = Investasi Emosional
Luangkan waktu sejenak tiap hari untuk dirimu. Bisa lima menit untuk jurnal, dzikir, atau sekadar minum teh panas tanpa gangguan.
Akhir Kata: Kamu Berharga
Jangan biarkan standar luar membuatmu lupa: kamu itu berharga — bukan karena performa, bukan karena likes, tapi karena kamu adalah kamu.
Self-love itu bukan egois. Itu fondasi agar kita bisa jadi istri yang hangat, ibu yang sabar, dan perempuan yang kuat.
Baca Berikutnya :Singularitas Teknologi: Kapan Manusia dan Mesin Menyatu?