![]() |
foto seserang pria yang sedang olahraga angkat besi © pexels.com |
Olahraga angkat besi atau weightlifting mungkin terdengar sederhana di telinga banyak orang—angkat beban seberat mungkin dan raih kemenangan. Namun, di balik kesederhanaan tersebut, tersembunyi berbagai fakta unik, menarik, dan tak jarang mengejutkan. Mulai dari teknik yang sangat kompleks, sejarah yang kaya, hingga fakta-fakta biologis luar biasa dari para atletnya, angkat besi adalah olahraga yang jauh lebih dalam dari sekadar pamer otot.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas berbagai fakta unik mengenai olahraga angkat besi yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.
1. Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu
Angkat besi bukan olahraga modern. Akar sejarahnya bisa ditelusuri hingga ke Tiongkok kuno, Yunani, dan Mesir. Di Tiongkok, tentara dinilai berdasarkan kemampuan mereka mengangkat beban berat. Sementara di Yunani kuno, kekuatan fisik adalah simbol kehormatan dan keberanian.
Olahraga ini pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern tahun 1896, meskipun sempat keluar dan masuk dari daftar cabang resmi. Hingga akhirnya, sejak Olimpiade 1920, angkat besi mulai mendapatkan tempat yang lebih stabil sebagai salah satu cabang olahraga bergengsi.
2. Bukan Hanya Soal Kekuatan, Tapi Juga Teknik
Banyak orang mengira bahwa angkat besi hanya soal otot besar dan tenaga kuat. Padahal, olahraga ini membutuhkan teknik yang sangat presisi. Salah sedikit dalam posisi tubuh, ayunan tangan, atau dorongan kaki bisa membuat angkatan gagal.
Dua teknik utama dalam kompetisi angkat besi adalah:
Kedua teknik ini menuntut koordinasi sempurna antara otak, otot, dan keseimbangan tubuh.
Baca Juga :
Mengenal Lompat Jauh: Teknik, Aturan, dan Manfaatnya
3. Olahraga dengan Risiko Cedera yang Tinggi
Angkat besi memang terlihat gagah, tetapi juga menyimpan risiko besar. Salah satu risiko paling umum adalah cedera punggung bagian bawah, disusul dengan cedera bahu dan lutut.
Namun, dengan teknik yang benar dan pelatihan yang tepat, risiko ini bisa ditekan. Banyak atlet profesional yang memiliki pelatih khusus biomekanik dan fisioterapis untuk memastikan performa mereka tetap aman dan optimal.
4. Perempuan Juga Mendominasi Dunia Angkat Besi
Dulu, angkat besi identik dengan pria. Namun kini, perempuan pun mulai mendominasi panggung dunia. Sejak angkat besi perempuan dimasukkan dalam Olimpiade pada tahun 2000, banyak atlet wanita yang mencetak rekor dunia dan menginspirasi generasi berikutnya.
Contohnya, Lidia ValentÃn dari Spanyol, seorang juara dunia yang terkenal bukan hanya karena kekuatannya, tetapi juga karena teknik dan gaya angkatannya yang elegan.
5. Fakta Biologis: Tubuh Angkat Besi Bisa Mengubah Fungsi Otot
Latihan angkat besi jangka panjang bisa mengubah komposisi serat otot seseorang. Tubuh atlet elite angkat besi cenderung memiliki dominasi serat otot tipe II—yang bertanggung jawab atas kekuatan eksplosif.
Hal ini membuat mereka sangat kuat dalam waktu singkat, meskipun mungkin tidak sekuat atlet maraton dalam ketahanan jangka panjang. Adaptasi ini adalah hasil dari pelatihan bertahun-tahun yang menyesuaikan fisiologi tubuh.
6. Kategori Berat Badan Membuat Kompetisi Lebih Adil
Berbeda dari olahraga lain yang hanya berdasarkan pencapaian mutlak, angkat besi menggunakan kategori berat badan. Hal ini penting agar atlet bersaing secara adil. Bayangkan jika seseorang dengan berat 50 kg harus bersaing dengan atlet 100 kg—tentu tidak seimbang.
Dengan sistem ini, setiap atlet bisa menunjukkan kekuatannya berdasarkan proporsi tubuhnya masing-masing. Bahkan ada metode untuk menghitung "total angkatan relatif terhadap berat badan", yang disebut Sinclair coefficient, agar performa bisa dibandingkan lintas kategori.
Baca Juga :
Senam Ringan 15 Menit untuk Emak-Emak Sibuk
7. Indonesia, Negara Kecil dengan Prestasi Besar
Indonesia patut bangga karena telah mencetak banyak prestasi di cabang olahraga ini. Sejumlah atlet Indonesia seperti:
➤ Eko Yuli Irawan (peraih medali Olimpiade sejak 2008 hingga 2020),
➤ Windy Cantika Aisah (medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020),
telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
Olahraga ini menjadi salah satu andalan Indonesia dalam meraih medali internasional, terutama di Olimpiade dan SEA Games.
8. Mental Seperti Baja adalah Kunci
Tidak hanya kekuatan fisik, mental yang kuat sangat penting dalam angkat besi. Bayangkan berdiri di panggung dunia, disaksikan jutaan pasang mata, hanya memiliki tiga kesempatan untuk mengangkat beban yang sangat berat.
Banyak atlet menjalani latihan mental seperti visualisasi, latihan pernapasan, dan bahkan bekerja sama dengan psikolog olahraga untuk membentuk ketenangan dan fokus saat bertanding.
9. Satu Gerakan Salah Bisa Gagal Total
Dalam kompetisi resmi, seorang atlet bisa langsung dinyatakan gagal bila tidak berhasil mengangkat beban dalam tiga percobaan di salah satu jenis angkatan. Hal ini menambah tekanan besar dan membuat angkat besi menjadi salah satu olahraga yang paling menegangkan untuk ditonton.
10. Angkat Besi Bisa Dilakukan oleh Siapa Saja
Meskipun tampak ekstrem, angkat besi sebenarnya bisa dilakukan oleh semua usia dan gender, selama dilakukan dengan bimbingan dan teknik yang benar. Bahkan di beberapa negara maju, anak-anak sudah dikenalkan pada bentuk ringan dari latihan ini untuk membangun postur tubuh dan kebugaran sejak dini.
Olahraga yang Penuh Kejutan dan Inspirasi
Angkat besi bukan sekadar soal angka di barbel. Ia adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan, seni gerak, dan kekuatan mental. Dari sejarahnya yang panjang hingga fakta biologis yang memengaruhi otot manusia, olahraga ini menyimpan banyak sisi menarik untuk dieksplorasi.
Jika Anda mencari olahraga yang menantang sekaligus memotivasi, mungkin sudah saatnya Anda mengenal lebih dekat dunia angkat besi. Siapa tahu, ada potensi tersembunyi dalam diri Anda yang menunggu untuk diangkat—secara harfiah dan metaforis.
Baca Berikutnya : Bikin Penasaran! Inilah Cara Muka Glowing ala Artis Korea