![]() |
upacara adat pasola sumba © cara cerdas 2025 |
Pasola bukan sekadar pertunjukan adu tombak di atas kuda — ini adalah ritual sakral dan budaya adrenalin tinggi yang hanya bisa ditemukan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tradisi ini memadukan nilai spiritual, keberanian, dan kebersamaan, dan telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Meski tampak seperti “perang”, Pasola justru dilakukan tanpa kebencian. Bahkan, darah yang mengalir diyakini sebagai persembahan suci bagi leluhur dan penyubur tanah. Lalu, seperti apa sebenarnya tradisi ini?
Apa Itu Pasola?
Pasola berasal dari kata "sola" atau "hola", yang berarti tombak kayu. Pasola adalah tradisi adu ketangkasan melempar tombak dari atas kuda, yang dilakukan oleh dua kelompok laki-laki dari desa berbeda.
Berlangsung setiap Februari atau Maret, Pasola adalah bagian dari perayaan wula podu (bulan suci dalam agama Marapu), dan hanya dilakukan setelah kemunculan Nyale — cacing laut yang dianggap tanda restu dari leluhur.
Prosesi Sakral Sebelum Pasola Dimulai
Pasola bukan sembarang acara hiburan. Sebelum pertempuran dimulai, para rato (tokoh adat Marapu) memimpin berbagai ritual dan doa:
-
Pencarian Nyale di laut
-
Pemanggilan roh leluhur
-
Ritual pembersihan dan puasa adat
-
Persembahan dan doa di kampung adat
Hanya jika alam dan leluhur merestui, Pasola boleh digelar.
Atraksi Adrenalin di Arena Pasola
Dalam pelaksanaan Pasola:
-
Puluhan penunggang kuda dari dua kampung saling melempar tombak kayu tumpul
-
Penonton bersorak di pinggir lapangan
-
Kuda berpacu kencang, dan tombak meluncur cepat
-
Tidak ada pelindung tubuh
Darah yang tumpah dianggap suci. Ia diyakini sebagai:
-
Bentuk pengorbanan untuk leluhur
-
Penolak bala
-
Penyubur tanah agar panen melimpah
Tradisi Tanpa Dendam
Meski terlihat seperti pertempuran, Pasola bukan ajang balas dendam.
-
Tidak ada kemarahan meski peserta terluka
-
Usai acara, peserta kembali bersaudara
-
Semua dilakukan dalam semangat pengabdian budaya dan penghormatan leluhur
Pasola menekankan nilai keberanian, sportivitas, dan spiritualitas, bukan kekerasan.
Makna Sosial dan Budaya Pasola
Makna | Penjelasan |
---|---|
🔹 Kesuburan dan Panen | Darah dalam Pasola diyakini menyuburkan tanah |
🔹 Penghormatan kepada Leluhur | Pasola dianggap sebagai “undangan arwah leluhur” untuk memberkati desa |
🔹 Identitas Budaya Sumba | Salah satu warisan budaya paling terkenal dari NTT |
🔹 Pemersatu Komunitas | Mempererat hubungan antarkampung meski "berlaga" satu sama lain |
Wisata Budaya yang Diakui Dunia
Pasola kini tidak hanya ritual sakral, tapi juga magnet pariwisata budaya Indonesia. Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara datang untuk menyaksikannya setiap tahun.
UNESCO pun mengakui Pasola sebagai bagian dari kekayaan budaya takbenda yang perlu dilestarikan.
Namun penting diingat: Pasola bukan sekadar tontonan, melainkan upacara sakral. Wisatawan harus menghormati adat dan tidak mengganggu jalannya prosesi
Kapan dan Di Mana Pasola Diadakan?
Pasola biasanya digelar di wilayah:
-
Kodi (Sumba Barat Daya)
-
Lamboya, Wanokaka, dan Gaura (Sumba Barat)
🗓 Waktu pelaksanaan:
-
Februari – Maret, mengikuti munculnya Nyale dan perhitungan adat
Jadwal bisa berbeda tiap tahun karena ditentukan oleh tetua adat, bukan kalender umum.
"Pasola adalah bukti nyata bahwa warisan leluhur bisa menyatukan keberanian, budaya, dan spiritualitas. Di tengah dunia modern, tradisi ini tetap berdiri tegak sebagai simbol perdamaian yang dibungkus dalam keberanian.
Pasola mengajarkan kita bahwa perang tidak selalu berarti permusuhan — dan bahwa darah yang mengalir bisa menjadi doa kesuburan dan simbol cinta kepada tanah kelahiran."
Tertarik menyaksikan Pasola secara langsung? Jangan lupa untuk menghormati adat dan menjaga sikap. Budaya adalah cermin jiwa bangsa — dan Pasola adalah salah satu pantulan terbaiknya.