Ketika mendengar kata "kasta", banyak orang langsung mengasosiasikannya dengan sistem sosial India yang ketat dan hierarkis. Namun, apakah sistem kasta juga berlaku di Bali, sebuah pulau di Indonesia yang dikenal akan tradisi Hindu yang masih sangat kental?
Kasta dalam Konteks Bali
Ya, Bali memang memiliki sistem sosial yang mirip dengan kasta, tetapi penting untuk dipahami bahwa sistem tersebut tidak sama persis dengan sistem kasta di India. Sistem kasta di Bali disebut Catur Warna, dan berasal dari ajaran Hindu yang dibawa ke Nusantara berabad-abad lalu.
Sistem ini membagi masyarakat ke dalam empat golongan utama:
-
Brahmana – kelompok pendeta dan pemuka agama.
-
Ksatria – kelompok bangsawan dan prajurit.
-
Waisya – kelompok pedagang dan pengusaha.
-
Sudra – kelompok mayoritas yang terdiri dari petani dan pekerja biasa.
Namun, perbedaan besar antara sistem di India dan di Bali adalah fleksibilitas dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Di Bali, sistem kasta lebih longgar, tidak seketat di India yang bahkan dulu membatasi pernikahan antar kasta dan pekerjaan tertentu hanya untuk golongan tertentu.
Pengaruh Terbatas dalam Kehidupan Modern
Meski masih ada pengaruhnya, terutama dalam upacara adat, nama keluarga (triwangsa seperti Ida Bagus, Cokorda, Anak Agung, dll.) dan struktur sosial tertentu, sistem kasta di Bali tidak terlalu menentukan nasib atau peluang seseorang di era modern. Pendidikan, pekerjaan, dan mobilitas sosial lebih dipengaruhi oleh kemampuan pribadi daripada garis keturunan.
Jadi, benarkah Suku Bali punya kasta seperti di India? Jawabannya: ya, namun tidak sama dan tidak seketat itu. Sistem kasta di Bali lebih merupakan struktur sosial berbasis tradisi dan budaya yang tetap ada, tetapi tidak mendominasi kehidupan masyarakat secara ekstrem sebagaimana yang terjadi di beberapa bagian India.