“Flexing Tapi Ngutang? Saatnya Move On dari Gaya Hidup Palsu”

 

wanita yang menapilkan hidup mewah © pexels.com

Di era media sosial, gaya hidup mewah seolah menjadi standar kesuksesan. Banyak orang berlomba-lomba memamerkan barang branded, liburan mewah, atau makan di restoran mahal—padahal, di balik itu semua, mereka justru tenggelam dalam utang. Flexing tapi ngutang bukanlah pencapaian, melainkan jebakan finansial yang bisa merusak masa depan.

Gaya Hidup Palsu: Tren yang Merugikan

Fenomena fake it till you make it sering dijadikan pembenaran untuk hidup di luar kemampuan. Padahal, kebiasaan ini justru berbahaya karena:

  1. Memicu Utang Tak Terkendali

    • Belanja demi gaya hidup sering dibiayai oleh kartu kredit, pinjaman online, atau utang ke teman. Bunga yang menumpuk bisa membuat utang semakin membengkak.

  2. Stres dan Kecemasan Finansial

    • Hidup dengan beban utang menciptakan tekanan mental. Alih-alih bahagia, yang ada justru kekhawatiran terus-menerus tentang cara melunasi tagihan.

  3. Mengorbankan Masa Depan

    • Uang yang seharusnya bisa ditabung atau diinvestasikan malah habis untuk membayar utang konsumtif. Akibatnya, tidak ada dana darurat atau persiapan pensiun.

Baca Juga :

Kenapa Orang Terjebak Gaya Hidup Palsu?

Beberapa alasan yang mendorong kebiasaan flexing berlebihan:

✔ Tekanan Sosial – Ingin diakui dan dianggap sukses oleh orang lain.
✔ Fear of Missing Out (FOMO) – Takut ketinggalan tren atau keseruan yang dilihat di media sosial.
✔ Kurangnya Literasi Finansial – Tidak paham cara mengelola uang dengan bijak.

Saatnya Move On dan Hidup Lebih Autentik

Daripada terjebak dalam gaya hidup palsu, lebih baik fokus pada kesejahteraan finansial yang nyata. Berikut tips untuk lepas dari kebiasaan flexing berutang:

1. Prioritaskan Kebutuhan di Atas Keinginan

  • Bedakan antara needs (kebutuhan pokok) dan wants (keinginan). Utamakan membeli apa yang benar-benar diperlukan.

2. Buat Anggaran dan Patuhi

  • Catat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Alokasikan dana untuk tabungan dan investasi sebelum belanja hiburan.

3. Hindari Utang Konsumtif

  • Jika harus berutang, pastikan untuk hal produktif (seperti modal usaha atau pendidikan), bukan sekadar untuk gaya hidup.


4. Bangun Mindset Finansial yang Sehat
  • Kesuksesan sejati bukan dilihat dari penampilan luar, tapi dari kebebasan finansial dan ketenangan pikiran.

5. Kurangi Bergantung pada Validasi Sosial

  • Kebahagiaan tidak harus dibuktikan dengan flexing. Fokus pada tujuan pribadi dan hidup sesuai kemampuan.



Hidup mewah tapi dibiayai utang hanya akan membawa masalah. Daripada terjebak dalam gaya hidup palsu, lebih baik membangun kebiasaan finansial yang sehat. Move on dari flexing berutang, dan mulailah menabung untuk masa depan yang lebih stabil!

💡 Ingat: Wealth is not about having expensive things, it's about having financial freedom.

Baca Berikutnya : Lulus SMA Bisa Kerja di Luar Negeri? Ini Tipsnya!

Lebih baru Lebih lama

Translate